SEBUAH
PENGALAMAN KUNJUNGAN KE SEKOLAH TERTINGGAL DI JAWA TIMUR
Prolog
Permasalahan mengenai
pendidikan memang menjadi pemahasan yang menarik, terutama untuk daerah-daerah
tertinggal. Daerah tertinggal memang memiliki segudang permasalahan pendidikan
yang harus segera diselesaikan.
Konsep mengenai daerah
tertinggal umumnya selalu dikaitkan dengan provinsi, negara, kota yang kurang
maju (Fisik & non fisik). Memang benar pendapat tersebut, namun pernahkan
anda membayangkan ada daerah tertinggal diantara daerah-daerah yang maju?.
Pernahkan anda menyangka jika disparitas yang ada di kota-kota terhebat di
Indonesia mengalami disparitas yang sangat tinggi?. Pernahkah anda membayangkan
citra kota-kota besar yang makmur itu hanya menutupi sebagian daerah-daerah
yang sebenarnya sangat miskin?
Dunia kuliah membawa saya
ke dalam perjalanan yang menuju realitas masyarakat yang nyata yang sangat
dalam dan tidak ditutup tutupi. Ketika saya bergabung dengan Unair Mengajar,
saya melihat bagaimana bobroknya pendidikan. Jawa Timur merupakan
provinsi dengan kualitas pendidikan yang cukup mumpuni dibandingkan dengan
provinsi lainnya di Indonesia. Salah
satu keberhasilan pendidikan adalah
menuntaskan angka partisipasi kasar dan murni mutu pendidikan hingga minimial
mencapai 95%. Jawa Timur mampu mendapatkan 73,77%. Artinya ini capaian yang
cukup baik. Dan masih banyak lagi data-data yang menunjukan keberhasilan Jawa
Timur dalam hal pendidikan.
Namun lagi-lagi itu
hanyalah data. Saya sendiri melihat di Surabaya terutama di daerah utara, masih
banyak peserta didik yang masih belum bisa perkalian di kelas 5, belum bisa
membaca di kelas 1 dan masih banyak lagi. Namun secara akademis Surabaya
sebagai kota besar masih lebih baik dibandingkan di daerah. Berikut saya akan
sedikit ceritakan pengalaman saya di daerah-daerah Jawa Timur mengenai sekolah
dasar yang tertinggal.
Beberapa sekolah pernah saya kunjungi adalah:
- SDN Gondang Tapen (Jolosutro) Blitar (Mengajar 3 Minggu)
- SDN Gebang 2 Sidoarjo (Mengajar 1 hari)
- SDN Dalegan 3 Gresik (Survey)
- SDN Ringin Rejo 3 Probolinggo (Survey)
- SDN Ngrejo 4 Tulungagung (Survey)
Pengalaman
Berkunjung (Realitas)
11. SDN Gondang Tapen (Jolosutro) Blitar
Di
SDN ini saya cukup tercekang karena pertama kalinya melihat sekolah yang
berbeda juh fasilitasnya dengan kebanyakan sekolah yang pernah saya liat di
kota. Sekolah ini pada waktu saya datang hanya memiliki 3 ruang kelas. 1 ruang
dipakai kelas 1 & 2. Ruang selanjutnya dipakai kelas 3, 4, & 5 dan
selnjutnya khusus untuk kelas 6. Guru yang mengajar pun hanya 3 orang yang
aktif. Sungguh miris ketika melihat sekolah tersebut.
Selama
mengajar minggu di SD ini saya melihat
bagaimana anak-anak disana begitu semangat belajar dengan segala keterbatasan,
melihat perjuangan guru dalam mengajar, masyarakat disana dan banyak lagi.
SD
ini terletak di daerah pantai jolosutro blitar, masyarakat kebanyakan petani
dan nelayan dengan pendidikan rata-rata SD. Banyak dari anak mereka yang tidak
melanjutkan ke SMP karena alasan ekonomi dan sekolah SMP yang jauh. Cukup
terisolir memang tempat ini. Namun sekarang ini banyak komunitas-komunitas yang
peduli untuk membantu daerah ini.
22. SDN
Gebang 2 Sidoarjo
S Sidoarjo
sebagai kota yang cukup besar karena berdekatan dengan Surabaya, saya mengira
tidak mungkin ada sekolah tertinggal. Namun kenyataannya, saya harus
mengendarai sepeda motor sekitar setengah jam dari jalan raya menuju tambak,
dan dari tambah menuju sekolah saya menggunakan perahu. Saya harus menyebrangi
sungai selama setengah jam.
S Sekolah
terbuat dari kayu. Lapangannya bisa terendam air karena pasang sungai. Kondisi
ruang kelas sangatlah panas dan pernuh dengan kayu tua. Hanya ada sekitar 30an
murid kalau tidak salah. Dan yaaaaaa, cukup mencengangkan ada sekolah seperti
ini di Sidoarjo. Saya rasa semua orang perlu tau SD ini.
33. SDN
Dalegan 3 Gresik
Waktu Survey: 19 Januari 2017
Sby – Gresik (SDN Dalegan
3) butuh waktu 3 Jam menggunakan Sepeda motor dengan kondisi tidak mengetahui
jalan. Dan waktu survei satu jam. Jadi dari jam 12 – 4.
Hasil Survey
· Kondisi Geografis:
Tempat
survey (SD Dalegan 3) berada di dekat pantai dalegan (sekitar 1 km), bukit
kapur (15 km), sungai bengawan solo (10 km), dan di kelilingi sawah, bambu liar
dan juga tambak. Jalanan dari kota gresik menuju kecamatan masih lumayan lancar
dan jalan tidak rusak (jalanan berupa aspal). Tapi saat menuju SD, jalanan
sangat sulit dilalui mobil karena jalan yang masih terbuat dari tanah atau kondisi
jalan berlumpur ketika hujan. SDN 3 Delegan berada di sebelah sekolah MI dan
rumah warga.
·
Fasilitas Sekolah:
Sekolah
memiliki 1 ruang guru, 1 musola, 1 toilet, 1 ruang untuk kelas 6, 1 ruang untuk
kelas 5, 1 ruang untuk kelas 3 dan 4 ( satu ruangan dibagi jadi dua dibatasi
dengan papan triplek), 1 ruang untuk kelas 1 dan 2 ( satu ruangan dibagi jadi
dua dibatasi dengan papan triplek), 1 lapangan voli/futsal. Bangku – bangku
terbuat dari kayu yang lumayan rusak dan papan tulis hitam. Kondisi kelas sangat
berdebu.
·
Sumber daya Guru: ada 9 guru. Guru
terdekat di sekolah bernama pak azam ( rumahnya ke utara dekat tikungan
bertembok putih. Selain itu rumah guru agak jauh dan dari berbagai daerah.
·
Jumlah Murid: ada 30 anak.
·
Tipe Masyarakat: masyarakat kebanyakan
bekerja sebagai petani. Masyarakat agak sedikit tertutup karena mungkin jarang
ada orang masuk daerah tersebut. Bahasa yang digunakan bahasa jawa. Rumah
disana kebanyakan dari kayu.
·
Pemerintah setempat: Rumah kepala sekolah
dekat pintu masuk jalan menuju SD sekitar 700m. Ketua RT RW berdekatan dengan
sekolah sekitar 300 meter. Kantor kepala desa ada di dekat wisata pantai
Delegan dekat SDN 1 Delegan. Kantor dusun ada di utara SDN 3 Dalegan sekitar
500m. UPTD jl. Jaksa Agung Suprapto no 5 Bedilan kec Gresik. Dinas Pendidikan
Jl Arif Rahman hakim no 2 Sidokumpul.
·
Saran:
SDN 3 Dalegan secara fasilitas dan sumber
daya sangat membutuh bantuan pengajaran. Untuk perizinan lebih lanjut bisa
mengubungi CP diatas. Sebelum melakukan program disana lebih baik survei atau
perizinan lagi mengenai tempat tinggal (biasanya tinggal di kantor dusun atau
kepala desa, jadi bisa hubungi kepala desa atau ketua RT/RW disana nanti).
Survey sebaiknya berangkat pagi habis subuh dan di
hari senin-kamis, sehingga disana bisa bertemu pihak sekolah, dan pemerintah
setempat saat jam kerja. Lebih baik gunakan sepeda motor agar mobilitas lebih
mudah. Persiapkan alat dokumentasi.
44. SDN
Ringin Rejo 3 Probolinggo
Waktu Survey: 28 Januari 2017
Sby – Probolonggi (SDN
Ringin Rejo 3) butuh waktu 8 Jam menggunakan Mobil.
Hasil Survey
·
Kondisi Geografis: terletak di daerah
dekat wisata Rano agung, daerah perbukitan dekat waduk. Jalan menuju SD dari
kota probolinggo sangatlah susah karena daerah dekat SD jalanan berbatu naik
turun.
·
Fasilitas Sekolah: ada 6 ruang kelas dan
satu ruang guru. Terdapat lapangan kecil untuk dapat bermain bola. Papan tulis
hitam.
·
Tipe Masyarakat: masyarakat berbahasa Madura.
·
Saran: mungkin lain kali bisa kesini jika
jalan sudah lumayan, Mungkin fasilitas lumayan di daerah sini tapi sepertinya
juga perlu mendapat bantuan pendidikan dalam hal bahasa
55. SDN
Ngrejo 4 Tulungagung
Waktu Survey: Januari 2017
Sby – Tulungagung (SDN Ngrejo 4)
butuh waktu 9 Jam menggunakan Mobil.
Hasil Survey
·
Kondisi Geografis: Jalan menuju lokasi
naik turun dengan kemiringan yang cukup tinggi jalanan agak sedikit berbatu
(jalanan aspal rusak).
·
F Fasilitas Sekolah: terdapat 6 kelas dan 1
ruang guru, masih menggunakan papan hitam
·
Sumber daya Guru: 9
·
Jumlah Murid: 30
Tipe Masyarakat: Sepertinya jarang
dikunjungi orang luar karena jalanan yang rusak, parah dan curam
·
Pemerintah setempat: Dekat dengan UPTD
masalah perizinan tinggal ngirim surat pengantar ke dispendik kota lalu turun
ke uptd
Kesimpulan
Seperti itulah gambaran sekolah tertinggal di Jawa
Timur. Masih banyak lagi yang belum saya kunjungi dan saya tau. Saya ingin
sekali melihat sekolah yang ada di Jombang yang harus menyebrangi sungai dan
katanya sangat parah disana. Dan karena keterbatasan, diskripsi yang saya coba
gambarkan pun mungkin kurang. Saya sarankan untuk merasakan dan melihat
langsung bagaimana kondisinya sekarang (saya harap sekarang sudah lebih baik).
Hemat saya, sekolah-sekolah tersebut butuh bantuan
kalian semua. Pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Tapi kita
semua. Semua orang berhak mempunyai pendidikan. Karena pendidikanlah yang
menjadikan manusia itu manusia. Pendidikan merupakan tonggak dari segala
tindakan, sikap dan semua hal yang dimiliki manusia.
- - Jangan pernah mencela kegelapan, nyalakan
lilin dan buat perubahan -