RESENSI FILM: AMAZING GRACE

by - 01:36

RESENSI FILM: AMAZING GRACE



Ringkasan:
Amazing Grace adalah sebuah film tentang seorang politisi yang juga taat beragama bernama William Wilberforce, dimana ia berusaha menghapus perdagangan budak bersama teman – teman seperjuangannya. Wilber tinggal bersama sepupunya untuk menjalani perawatan atas sakit parah yang dideritanya. Disana Ia malah dijodohkan dengan serang wanita yang juga ternyata pengamat perdagangan buruh yang juga mengagumi sosok Wilberforce. Ia bernama Barbara Spooner. Perjalanan Wilber dalam menentang perdagangan budak dilalui sangat berat, meskipun begitu Ia tidak sendiri karena banyak orang disekitar Dia yang juga mendukungnya.


 Film ini berlatar belakang waktu di akhir abad 18, lebih dari 11 juta laki – laki atau perempuan baik anak – anak maupun dewasa diambil dari afrika untuk menjadi budak di Hindia Barat dan koloni Amerika. Inggris Raya merupakan negara super power pada masa itu. Dan kerajaannya dibangun dengan tenaga para budak. Keberadaan budak pada waktu itu hanya dianggap oleh beberapa orang saja. Hanya sedikit yang menentang hal tersebut, termasuk Wilber dan kawan – kawannya yang berusaha keras menentang itu.

Di awal film dibuka dengan adegan yang cukup menyentuh tentang kepedulian tokoh utama William Wilberforce seorang politis terhadap sesama. Ketika hari sangat gelap karena hujan yang begitu lebat, ada kereta kuda yang berhenti di tepi jalan yang berlumpur. Kuda yang ditumpangi oleh dua orang penumpang kereta kuda tersebut sedang tersungkur sedangkan pemiliknya terus memecuti kuda itu memaksanya untuk bangun dan segera menarik kereta kuda. William Wilberforce dengan kereta kudanya yang sedang melintas seketika berhenti dan memberikan nasehat kepada pemilik kuda itu untuk menghentikan dan menyuruh mengistirahatkan kudanya selama satu jam. Maka kuda itu akan kembali bekerja.

Selanjutnya adegan beralih pada suasana debat di house of commons pun terlihat bagaimana wilber sangat berjuang demi hilangnya perbudakan. Namun usaha dia belumlah dapat diterima karena masih belum mendalam mengenai kajian penghapusan perbudakan yang diajukan. Dibantu teman politiknya Billy, dipertemukanlah dengan orang – orang yang dapat mempertajam bukti dan orang – orang yang juga sama berjuang mengenai penghapusan perbudakan.

Diceritakanlah fakta – fakta mengenai budak yang belum pernah Wilber ketahui. Ketika budak meninggalkan Afrika, mereka terkunci dalam ruangan 4 kaki 18 inci. Tanpa kebersihan, sangat sedikit makanan dan air genangan yang kotor dipenuhi darah mereka harus menghadapinya selama 3 minggu perjalanan jika cuaca buruk. Suasana begitu mencekam dalam kapal. Di dalam kapal yang bernama kapal Madagaskar itu mereka dirantai kaki, tangan dan leher mereka sehingga mereka tidak akan bisa renang waktu perjalanan.

Separuh dari buruh yang dikirim mati di perjalanan dan mereka dibuang untuk meringankan kapal. Rantai tersebut tidak akan dilepas sampai pelabuhan di Jamaika. Setelah itu mereka diberi cap ditubuh mereka dengan besi panas. Hal itu sebagai arti bahwa mereka sudah bukan milik Tuhan tapi milik manusia.

Setelah semua bukti terkumpul mengenai perbudakan yang begitu sangat merugikan martabat manusia. Maka Wilber segera membawanya dalam dewan majelis untuk mendapatkan dukungan dalam penghapusan perbudakan. Namun hasilnya banyak yang menentang karena penghapusan perbudakan akan sangat merugikan perekonomian mereka dan membuat Perancis akan menguasai Inggris. Karena Wilber dan pendukungnya masih kalah dalam perdebatan panjang itu. Mereka mengerahkan seluruh anggota dan anggota yang baru saja mendukung untuk menyebar keseluruh Inggris dan meminta dukungan dengan membuat petisi.

Dalam sidang Wilber menunjukan sekitar 390.000 orang menandatangani petisi tersebut. Hal ini seharusnya telah membuat banyak orang percaya dan segera menghapuskan perbudakan. Namun, salah satu anggota dari lawan meminta untuk petisi itu diperiksa dulu dan ia setuju akan penghapusan perbudakan meskipun tidak bisa cepat. Ia berpendapat bahwa harus ada tahap – tahapannya karena kapal akan karam jika langsung dihantam badai yang artinya penghapusan perbudakan ditunda dulu. Meskipun begitu Wilber tidak setuju, Ia bilang bahwa “apakah kesedihan di afrika harus ditunda. Apakah kematian seseorang bisa ditunda?”.

Setelah sidang tersebut mereka berusaha berjuang lagi dengan mempengaruhi banyak orang mengenai revolusi tentang perbudakaan dengan menggunakan metode ceramah, menulis buku, diskusi politik dan lain – lain. Namun hal tersebut terasa nihil karena masih banyak yang tidak setuju akan penghapusan budak. Sampai pada akhirnya mereka hampir menyerah dan mereka bercerai berai.

Dalam cerita tersebut setelah Wilber memiliki istri dan punya anak. Wilber berusaha kembali berjuang dengan mengumpulkan teman – temannya kembali. Sampai pada akhirnya mereka berhasil berkumpul dan berdiskusi kembali dan membuat satu strategi baru yaitu “Nasus Decipio” yang dalam bahasa Inggris berarti “We Cheat”. Setelah dua tahun menjalankan strategi itu, teman dekat dan teman seperjuangannya dalam menentang perbudakan dan yang telah menjadi perdana menteri Billy meninggal. Akhirnya mereka berhasil menghapus perbudakan. Setelah hasil pemungutan suara menyatakan 283 setuju dan 16 orang tidak setuju.

Kelebihan:
  • -          Diangkat dari kisah nyata tentang perdagangan budak
  • -          Banyak amanat yang bisa diambil dari film ini
  • -          Klimaks di akhir yang sangat inspiratif
  • -          Tema lagu Amazing Grace yang sesuai dengan tema film


Kekurangan:
  • -          Film ini sedikit membosankan karena suasana waktu tempo dulu dan dialog politik yang cukup berat mengenai perdagangan budak, namun bagi anda yang menyukainya mungkin tidak melihat ini menjadi kelemahan


Amanat:
Amanat yang bisa diambil dari langkah tokoh utama Wilber dalam menentang perbudakan adalah yang dikatakan oleh tokoh Charles Fox pada saat monolog akhir setelah selesai putusan hasil sidang. “Ketika berbicara tentang orang besar banyak orang akan memikirkan tentang napoleon, orang yang keras. Jarang mereka memikirkan orang yang lembut. Tapi sambutan yang berbeda akan mereka terima saat pulang ke rumah habis perang. Napoleon akan tiba dengan kemegahan dan kekuasaan, seorang pria yang mencapai puncak ambisi duniawi. Namun mimpinya akan dihantui oleh penindasan perang. William Wilberforce Akan kembali ke keluarganya, meletakkan kepalanya diatas bantal dan mengingat perdagangan budak sudah tidak ada lagi”.

Menjadi seorang penggerak perubahan menjadi lebih baik tidak harus dengan cara – cara kekerasan. Namun bisa dilakukan dengan cara yang sangat persuasif sehingga hasilnya tidak destruktif. Perbudakan adalah sangat tidak manusiawi. Perubahan mengenai perdagangan perbudakan juga harus dilakukan dengan cara – cara yang manusiawi. Wilber memperjuangkan penghapusan perbudakan bukan hanya karena dia seorang aktivis politik tapi juga melakukan perkerjaan Tuhan, yang artinya bukan untuk duniawi tapi juga kehidupan setelah itu yaitu akhirat.


Disutradarai oleh: Michael Apted
Diproduksi oleh: 
  •  Patricia Heaton
  • David Hunt
  •  Terrence Malick
  • Edward R. Pressman
  • Ken Wales

Ditulis oleh: Steven Knight
Dibintangi oleh:
  •  Ioan Gruffudd
  •  Benedict Cumberbatch
  • Romola Garai
  • Albert Finney
Musik oleh: David Arnold
Sinematografi: Remi Adefarasin
Disunting oleh: Rick Shaine
Tanggal rilis:
  • 16 September 2006 ( TIFF )
  • 23 Februari 2007 ( US )
  • 23 Maret 2007 ( UK )
Durasi Film: 118 menit
Anggaran: US $ 29.000.000
Box office: US $ 32.120.360


You May Also Like

0 komentar