Kenapa Kita Belajar?

by - 05:43

Sumber Gambar: Google
Saya sering bertanya pada murid saya “Kenapa sih kalian harus belajar?atau karena saya sering mengajar bahasa Inggris, saya sering tanya kenapa kalian belajar bahasa Inggris?”. Pertanyaan tersebut sebenarnya upaya saya untuk mencari tahu seperti apa makna belajar bagi mereka.
Seperti dugaan saya, mereka paling banyak menjawab “tidak tahu”, “biar pinter”, “mendapat nilai bagus”,”biar sukses” , “biar mendapatkan pekerjaan yang baik”, “ biar kaya”. Hal yang saya dapat simpulkan adalah mereka kurang luas memaknai belajar itu sendiri. Kalau begitu apa sih makna belajar secara luas?.
Gini, saya tidak sedang menyalahkan apa yang mereka sudah maknai tentang belajar. Karena apa yang mereka maknai tentang belajar juga tidak salah di mata masyarakat Indonesia yang mayoritas menilai belajar itu ya biar pintar, mendapatkan nilai bagus, dapet gelar, terus sukses (re:kaya). Dalam masyarakat kita, belajar juga dimaknai  harus dilakukan di sekolah dari pagi sampai malam dan harus menuruti apa yang guru katakan. Menurut saya inilah bagaimana konstruksi  makna belajar mereka bisa terbentuk. Jika makna belajar hanya dimaknai seperti itu, menurut saya mereka hanya akan mendapatkan lelah, stress, dan taruhannya bisa antara rugi karena sudah membayar banyak hal atau beruntung karena mendapatkan gelar.
Sebenarnya apa yang harus didapat dari belajar?
Belajar itu kan proses untuk mengetahui dan memahami sesuatu yang mereka tidak ketahui, Kemudian pengetahuan dan pemahaman tersebut dijadikan sebagai alat untuk mencari solusi. Solusi untuk apa? Ya segala permasalahan manusia  dan lingkungannnya. Jika ditanya belajar itu untuk apa ya sebenarnya sesederhana, belajar adalah cara kita untuk bisa bertahan hidup di Dunia.
Saya kadang heran ketika orang mengatakan, "belajar atau pendidikan itu ya biar di masa depan sukses" (yang selalu dimaknai dengan kaya). Padahal, jika ingin kaya ya bisnis. Itu pun juga perlu belajar kan?. Saya juga heran sama orang yang mengatakan pendidikan itu tidak penting karena tidak akan membuatmu kaya. Belajar itu memang tidak membuatmu kaya tapi juga bukan berarti tidak penting.
Gini ya, apa yang kita pelajari di sekolah adalah untuk membentuk logika kita dalam berpikir. Untuk apa? Ya agar kita tahu bagaimana caranya menyelesaikan masalah-masalah kita. Selain itu, semua pelajaran memiliki fungsinya masing-masing yang intinya untuk mempermudah kita untuk bisa hidup sebagai manusia. Apakah kita harus mempelajari semua? Ya itu semua tergantung kebutuhanmu dan apa yang kamu sukai. Jangan paksakan dirimu belajar sesuatu yang kamu tidak sukai dan tidak kamu butuhkan. Misalnya nih, ketika SMA kita sering dapet saran kalau kamu masuk IPA masa depanmu akan sukses, kalau kamu masuk IPS masa depanmu akan suram. Jika kamu memang menyukai IPS ya pelajarilah sampai kamu menjadi ahli. Percuma kan masuk IPA tapi tidak tahu apa-apa karena kamu tidak menyukainya.
Pernah tidak kamu mendengar orang bilang “udah belajarnya jangan banyak-banyak toh ya sama aja, malah bikin capek kan”. Gini ya, proses belajar itu bertahap dan tidak ada akhirnya. Jadi ketika kita belajar membaca dari TK sampai kuliah apakah yang kita pelajari sama? Tidak kan? Kita belajar dari menyambung huruf per huruf, kata per kata sampai kita bisa membaca, kemudian kita belajar membaca cepat, kita belajar memahami bacaan, kita belajar menganalisis bacaan sampai kita mampu mendapatkan banyak hal dari membaca. Semua itu proses bertahap yang tidak ada hentinya.
Apakah belajar itu berarti hanya di sekolah? Apakah belajar itu hanya belajar matematika, bahasa inggris, IPA, IPS, atau pelajaran akademis lainnnya?
Saya pernah membaca sebuah cerita tentang beberapa orang kota yang mengajak anak dari suku pedalaman untuk belajar dan mengenyam pendidikan di Kota. Beberapa orang kota itu bilang ke kepala suku bahwa anak-anak mereka tertinggal dalam bidang pendidikan. Mereka (beberapa orang kota) berjanji jika anak-anak pedalaman boleh dibawa ke kota, maka anak-anak tersebut akan memiliki pendidikan yang lebih baik. Si kepala suku awalnya menolak karena menurutnya Ia dan orang-orang tua yang lain merasa sudah mendidik anaknya dengan sangat baik. Namun, si kepala suku pada akhirnya mengiyakan permohonan dari beberapa orang kota.
Suatu hari setelah anak-anak pedalaman tersebut kembali ke suku aslinya. Dengan bangga para orang kota mengembalikan anak-anak pedalaman ke kepala suku. Karena anak-anak pedalam tersebut pandai berhitung, membaca, menulis dan kemampuan akademis yang lain. Namun Si kepala suku justru marah dan menyesal karena telah mengizinkan anak-anaknya dibawa ke kota. Anak-anaknya menjadi semakin tidak tahu caranya berburu, menguliti hewan, bertahan hidup dan beberapa keahlian yang harusnya dimiliki suku tersebut.
Apa yang bisa diambil dari cerita tersebut? Pendidikan itu tidak penting?
Bukan itu. Tapi menurut saya belajar atau pendidikan itu harus dimaknai lebih luas lagi. Belajar bukan hanya soal akademis, tapi juga non akademis. Belajar bukanlah soal alat-alat seperti buku dan tulisan, tapi juga soal gambar, pengamalan, cerita, pengamatan dan lain-lain. Belajar juga bukan hanya di sekolah tapi dimanapun, di jalan, warung, rumah sakit, di kolong jembatan, gunung, pantai dan lain-lain.
Sudah mendapatkan kesimpulan? belajar itu harusnya menyenangkan kan berarti? Karena kita mendapatkan sesuatu untuk menyelesaikan masalah kita?. Kenapa belajar sekarang ini kemudian menjadi momok yang menangkutkan? Padahal belajar adalah tentang mengembangkan apa yang kita sukai?
Renungi lagi, jika kita gagal memaknai belajar, maka bagaimana kita ingin meningkatkan kualitas pendidikan kita yang menurut data tertinggal jauh. Bagaimana kita ingin anak/murid/saudara kita pintar atau mudah mengerti, jika makna tentang belajar saja kita begitu sempit. Yok sama-sama renungi dan perbaiki.

You May Also Like

1 komentar

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    ReplyDelete