Skenario Dinamika Masyarakat Selama Pandemi Covid-19

by - 04:57

Skenario, @Nadyaaarw
Masyarakat modern selalu berupaya mengendalikan masa depan dengan terus menciptakan teknologi yang mampu membuat manusia tetap eksis sampai ke masa depan. Dengan datangnya pandemi Covid-19, seluruh dunia seolah diingatkan bahwa manusia hidup dalam ketidakjelasan dan ketidakpastian masa depan. Entah itu ketidakjelasan dan ketidakpastian yang diciptakan ataupun yang tidak diciptakan.
Setelah gagal mengantisipasi masuknya pandemi di Indonesia karena perasaan bias optimisme yang dimiliki bangsa ini. Ternyata Indonesia tidak belajar banyak dari kasus pertama, puluhan ribu kasus masih saja meremehkan pandemi kali ini. Kurangnya pengalaman dalam menghadapi pandemi dan kurangnya kewaspadaan terhadap virus Covid-19 ini membuat masyarakat dan pemerintah kelagapan dalam menangani pandemi ini.
Kurang tanggapnya pemerintah pusat dalam merespon bencana ini, membuat masyarakat pun kebingungan dan cenderung melakukan langkah sendiri. Contohnya pemerintah lokal yang melakukan lockdown dan masyarakat yang berbondong-bondong melakukan pembelian sembako secara besar-besaran merupakan bentuk penyelamatan diri. Tindakan tersebut dilakukan ketika situasi ancaman (kasus covid-19 yang mulai naik) sudah hadir di depan mata tapi belum ada bentuk pertahanan yang jelas.
Kasus positif sekarang ini semakin bertambah, pada tanggal 21 Mei 2020 kenaikan kasus positif tercatat paling tinggi selama ini yaitu 973 kasus. Pada tanggal 21 Mei tercatat total jumlah kasus menjadi 20.162.  Bukannya semakin serius karena kasus positif semakin naik, pemerintah sebagai yang paling bertanggung jawab justru melakukan ketidakjelasan dan ketidakpastian itu sendiri.
Pemerintah pusat yang sudah mulai memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lengkap dengan sanksi tegasnya dan memberikan pernyataan perang pada pandemi, tiba-tiba pada tanggal 8 Mei 2020 meminta masyarakat untuk berdamai bersama dengan virus Covid-19. Meminta masyarakat berdamai dengan melakukan aktivitas seperti biasa ditengah kasus positif yang semakin tinggi akan sangat beresiko. Meskipun masyarakat diminta tetap mematuhi prosedur kesehatan, tetap saja masih terlalu riskan. Pemerintah justru terlihat seperti membiarkan masyarakat bertahan sendiri-sendiri. Ketika ancaman semakin tinggi, maka masyarakat cenderung menyelamatkan diri sendiri.
Setelah wacana damai dari presiden, kemudian viral kerumunan orang yang bernostalgia saat penutupan MCS Sarinah pada tanggal 10 Mei 2020, viral juga ramainya bandara Soekarno-Hatta pada tanggal 13 Mei 2020, viral juga ramainya pengunjung mal di CBD Ciledug 17 Mei 2020 dan SGC Cikarang 18 Mei 2020. Hal tersebut membuat geram banyak pihak yang berupaya untuk tetap di rumah dan juga dokter. Tak heran jika para dokter banyak yang membuat video Indonesia terserah, karena mungkin apa yang diusahakan sia-sia.
Ketika beberapa dari masyarakat masih tetap semangat berperang bersama, beberapa masyarakat lain sibuk mementingkan diri sendiri dan melanggar aturan bersama. Hal tersebut akan mempertajam adanya ketidakpercayaan di antara masyarakat dan juga kepada pemerintah. Pandangan yang berbeda dalam menyikapi situasi pandemi ini akan semakin memperparah situasi.
Pemerintah perlu melihat segala risiko yang terjadi terhadap dinamika kasus positif dan dinamika kesadaran kolektif masyarakat dalam menghadapi virus ini secara bersama, agar kebijakan yang digunakan menjadi tepat guna. Berikut Saya jelaskan empat kemungkinan yang terjadi serta kritik dan saran terhadap pemerintah. Dengan melihat resiko dan kemungkinan yang terjadi, maka pemerintah akan tahu apa yang bisa dikerjakan/dipengaruhi, mana yang tidak perlu dikerjakan/tidak bisa dipengaruhi.
Skenario A: Perang Bersama
Skenario A, @Nadyaaarw

Ketika kasus positif Covid-19 mengalami kenaikan dan kesadaran kolektif masyarakat tinggi dalam menghadapi virus ini, maka kondisi yang mungkin akan terjadi yaitu masyarakat saling membantu untuk bisa bertahan dan juga berupaya menghentikan penyebaran secara bersama-sama dengan menerapkan pembatasan fisik secara ketat. Kesadaran bersama sebagai satu identitas yang sama dalam melawan musuh bersama membuat masyarakat akan bekerjasama secara maksimal dan saling melengkapi. Pemerintah harusnya hadir untuk memfasilitasi perang melawan Covid-19 secara bersama dengan meningkatkan rasa solidaritas dan pengetahuan dalam menghadapi virus secara bersama. Ketidakpercayaan harus diperkecil dengan membangun keamanan dan resiko yang sama. Keseriusan pemerintah dalam menangani virus ini dari segi kesehatan juga sangat dibutuhkan guna mengatasi ancaman virus dan juga sebagai wujud pemimpin yang melindungi rakyatnya.
Skenario B: New Normal Dengan Syarat
Skenario B, @Nadyaaarw
New Normal kemungkinan akan terjadi ketika kasus positif semakin menurun dan kesadaran kolektif dalam melawan virus ini tinggi. Menurunnya ancaman atau resiko tertular karena kasus semakin menurun akan membuat masyarakat berani untuk beradaptasi atau menjalankan kebiasaan awalnya. Masyarakat akan tetap berupaya waspada agar tidak terjadi penularan lagi. Namun, pemerintah perlu memberikan prosedur kesehatan yang jelas.
Skenario C: Bencana Sosial 
Skenario C, @Nadyaaarw
Jika kasus positif semakin naik dan masyarakat tidak memiliki kesadaran kolektif untuk melawan virus ini, maka ditakutkan masyarakat mengambil keputusan sendiri. Ancaman yang semakin tinggi, membuat masyarakat dengan kepercayaan rendah terhadap sekitarnya menjadi lebih memikirkan diri sendiri untuk selamat.  Ketika situasi tersebut terjadi, maka ketidakaturan dan kekacuan ditakutkan akan terjadi. Karena terjadi benturan antara mereka yang berjuang melawan dan yang tidak peduli. Artinya, banyak aturan/nilai yang disepakati bersama menjadi tidak berfungsi karena harus menyelamatkan diri sendiri.
Skenario D:  Kondisi Terserah
Skenario D, @Nadyaaarw
Menurunnya kasus positif bisa terjadi karena dipengaruhi dan juga tidak dipengaruhi variabel “usaha manusia”. Jika kesadaran kolektif masyarakat rendah, kemungkinan yang terjadi adalah kasus turun karena faktor eksternal atau di luar kendali manusia. Seperti misalnya perbincangan soal kemungkinan pelambatan saat musim panas/suhu panas, atau faktor eksternal (di luar usaha manusia).
Efeknya adalah ketika ancaman semakin rendah dan masyarakat masih tidak memiliki kesadaran kolektif untuk melawan virus sampai tuntas maka kemungkinan masyarakat tidak peduli dan tetap melakukan aktivitas biasa. Bahaya atau efek negatifnya yaitu ketika ada gelombang kedua yang tiba-tiba terjadi. Kemungkinan yang terjadi, masyarakat dan pemerintah tidak siap.
Kritik dan Saran Penulis
Jika pemerintah mengatakan masyarakat harus beradaptasi dengan normal yang baru  padahal kasus masih tinggi dan kesadaran kolektif rendah, maka ditakutkan masyarakat akan chaos seperti skenario C. Banyaknya masyarakat yang melawan aturan soal PSBB akan menjadi benih kekacauan besar jika tidak segera diatasi. Pemerintah harus segera mengambil langkah untuk membangun kepercayaan dan upaya penurunan kasus. Secara lebih praktis, pemerintah harus mampu membangun  kepercayaan bahwa negara akan melindungi dan akan segara mengatasi. Selain itu, arahan untuk bekerjasama dalam mengatasi virus dan keterbukaan informasi dalam menghadapi virus juga sangat diperlukan. Lebih penting, tindakan nyata harus sesuai dengan apa yang dijanjikan. Hal yang perlu diingat bahwa pandemi ini bukan hanya masalah kesehatan tapi juga sosial dan ekonomi. Meski begitu, keselamatan rakyat haruslah menjadi prioritas utama dibandingkan ekonomi.
Penulis: Oktavimega Yoga Guntaradewa // IG:@yogantarawa
Ilustrator: Nadya Aristyawati // IG:@nadyaaarw




You May Also Like

1 komentar

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    ReplyDelete