Anteposterior

(n) Tempat Dimana Dapat Berbagi Pikiran Dan Perasaan

Terulang.  Suasana hampa penuh emosional. Menatap kaca, seolah sepi sendiri tanpa makna. Siklus hidup yang selalu membawa pengharapan, kadang sirna karena kenyataan.

Bingung. Entah apakah arti dari memandang diri sendiri, menatap langit, menginjak bumi dan menggenggam tangan. Mempertanyakan apakah senja benar berwarna “orange” atau berwarna jingga. Malam apakah bewarna “hitam” atau berarna bulan. Sungguh indah, Namun kadang menyiksa.

Berpikir. Diskursus ilmu pengetahuan dan paradoksial masih saja membingungkan. Penghianatan intelektual membuka pada suasana utopis penuh keputusasaan. Perselingkuhan pada moral menggulingkan niatan merubah keadaan. Sungguh apa yang harus dipikirkan? Berpikirlah.

Berlutut. Ketidakpastian tentang arti yang sebenarnya akan menjadi kesakitan yang perih, jika berakhir tidak bahagia. Begitu pas belum tentu terikat. Begitu indahnya ode yang dikatakan tak menjamin surga. Maya mungkin tak nyata. Nyata pun mungkin tak sempurna. Tak sesempurna sakit yang terbayar indah.

Menggenggam. Hanyalah sementara, namun begitu hangat terasa. Suasana dunia membuat tindakan hanyalah fana dan kata hanyalah canda atau mungkin janji semata. Pengaharapan mengenai tujuan sebenarnya hanyalah kabut semata. Bergerak adalah yang terasa namun sering dihiraukan. Seperti tak terlihatnya warna violet muda pada bunga kaktus di siang hari. Gurun pun dengan mudah menipu semua mata yang tertuju.

Berjalan. Proses adalah sama dengan kehidupan. Akhir, tidak ada bedanya dengan kemungkinan-kemungkinan. Bukan bualan, ini fiksi yang nyata tentang kehidupan. Pengembalian yang diberikan Tuhan menjadi pelajaran yang seharusnya berjalan. Berjalan.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

X: Why are you eating the fish?
Y: Because I love the fish
X: Oh, So you love the fish?,that is why you took it out of water then you killed and boiled the fish. Dont say you love the fish, You love yourself. 
Sumber: Video di Line @9GAG


You love yourself, Kalimat itulah yang menyentuh hati saya. Selama ini sering sekali kita merasa dengan mudah bilang kita mencintai sesuatu atau seseorang, entah benda, entah orang tua, lawan jenis, teman dan lain – lain. Kata cinta begitu mudah kita ucapkan tanpa berfikir panjang. 

Sudut pandang kita terkadang membuat kita lupa berkaca atau melihat sudut pandang lain. Kalau ada orang cinta itu buta, ya memang buta. Tapi yang membuat buta bukanlah cinta menurut saya, tapi sudut pandang kita. Sudut pandang kita yang sempit kadang membuat arti cinta begitu sempit. Dalam percakapan diatas, dia berfikir dia mencintai ikan karena yang dia makan ikan. Padahal itu hanya dari sudut pandang dia, sudut pandang ikan justru sebaliknya. 

Auguste Comte mengatakan dalam konsep egoistic instincts bahwa pada umumnya manusia memiliki instink egoistis lebih besar daripada instink altruistik(kebersamaan). Artinya bahwa manusia pada dasarnya egois memang. Padahal semua orang tau mereka tidak bisa sendiri. 

Dalam akhir video dejlaskan bahwa CINTA itu bukan soal apa yang kamu dapatkan tapi apa yang kamu berikan. Menurut saya, CINTA bukan soal apakah kamu dapat memberi lebih atau menerima lebih. Tapi SAMA, saling memberi dan menerima dalam konteks “keadilan”. 

Koreksi lah CINTA Kita pada orang tua, teman, sahabat, istri/suami, anak. Berkaca!, Apakah anda hanya mencintai diri anda sendiri?

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
        
        Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Semakin tinggi kualitas sumber daya manusia yang ada, maka akan mampu menggerakan perekonomian Indonesia. Dalam proses peningkatan kualitas pendidikan, pemerintah mengalami masalah-masalah seperti kurangnya guru, kurangnya fasilitas pendidikan, biaya pendidikan yang mahal, seta persoalan kurikulum. Meskipun begitu, pemerintah berupaya terus memperbaiki kualitas pendidikan dengan memberikan porsi dana APBN 2017 sebesar 20% untuk pendidikan.

         Masalah klise yang sering terjadi mengenai pendidikan adalah kesenjangan atau disparitas pendidikan. Hal ini disebabkan masih banyaknya daerah 3T (tertinggal, terluar,terdepan) di Indonesia, yakni sekitar 122 kota. Jawa Timur berada di posisi ke 7 dari keseluruhan provinsi dengan daerah tertinggal terbanyak yang ada di Indonesia.

       Provinsi Jawa Timur yang memiliki indeks pembangunan manusia tahun sebesar 68,95 % menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, sangat ironis ketika masih banyak daerah tertinggal di beberapa kota besar. Dalam hal pendidikan, misalnya Sekolah Dasar (SD) Gebang 2 di Dusun Pucukan, Desa Gebang, Kota Sidoarjo, berdasarkan data dari Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah jumlah ruang kelas hanya 4, luas tanah 1700 m2, tidak ada akses internet, sumber listrik menggunakan PLN dan Diesel. Di SD Ngrejo 4 di Tulungagung memiliki 6 kelas, luas tanah 900 m2, tidak memiliki perpustakaan, sanitasi siswa dan sumber listrik diesel dan tidak ada akses internet berdasarkan data dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
         
        Dalam mengurangi kesenjangan pendidikan, upaya yang dilakukan pemerintah masih belum maksimal. Berdasarkan data BPS (2016), Presentase Angka Partisipasi Sekolah (APS) umur 7-12 tahun turun 0,26% di tahun 2015. APS umur 13-15 juga menurun di Tahun 2015 sebesar 0,07%. Berdasarkan data Education For All Global Monitoring Report 2011, Indeks pembangunan pendidikan Indonesia turun peringkat jadi ke-69.

         Berdasarkan isu mengenai kesenjangan pendidikan tersebut, maka timbulah gerakan sosial baru. Artinya gerakan sosial dari masyarakat yang bergerak memperjuangkan perubahan sosial atas dasar isu – isu yang berkembang seperti misalnya kesenjangan pendidikan. Gerakan sosial baru merujuk pada suatu konsepsi yang membedakannya dengan konsep gerakan sosial yang lama di mana gerakan sosial lama cenderung politis, melibatkan aksi massa serta berorientasi kelas. Gerakan sosial baru cenderung dipahami sebagai gerakan yang cenderung kultural, tidak melibatkan aksi massa, lebih dekat dengan isu sehari-hari, dalam hal ini adalah kesempatan mengenyam pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin (Larana ed. 1994; Johston dan Klandermans 1995; Pichardo 1997).

         Dalam dunia pendidikan sendiri gerakan yang paling menonjol terlihat di masyarakat adalah gerakan Indonesia Mengajar yang dibuat oleh Anies Baswedan. Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) sendiri merupakan model pendidikan eklektisme, yakni model pendidikan yang mencampurkan community development (CD). Suatu model pendidikan khas Lembaga Swadaya Masyarakat, dengan pendidikan formal yang berbasis UU Sikdiknas (Sholeh: 2014). Indonesia Mengajar sendiri sampai saat ini merupakan sebuah gerakan awal yang merintis dengan menjunjung profesionalitas, artinya didukung banyak sumber daya yang berkualitas.

         Indonesia Mengajar membawa pengaruh yang cukup besar bagi mahasiswa untuk bergerak dalam bidang yang sama yakni mengajar. Fenomena sekarang ini, justru banyak sekali para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi berupaya membuat gerakan mengajar karena terinspirasi dari Indonesia Mengajar.  Gerakan yang dilakukan mahasiswa ini dapat berbentuk organisasi ataupun program dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Sampai saat ini contoh Gerakan mahasiswa di Surabaya sendiri seperti Unair Mengajar, ITS mengajar, Unesa Mengajar, dan lain-lain. Beberapa program pengabdian BEM di Unair juga berbentuk kegiatan mengajar, seperti AYO BELAJAR dari Fisip, Vokasi Mengajar, Psikologi Mengajar dan lain-lain.

             Fenomena gerakan sosial yang dibuat mahasiswa ini lahir dari isu-isu mengenai kesenjangan pendidikan. Mahasiswa sebagai agen perubahan, perlu melakukan aksi nyata dalam memperbaiki kesenjangan pendidikan. Berdasarkan hasil temuan Idil Akbar (2016) Gerakan mahasiswa sebagai gerakan sosial merupakan faktor paling penting dalam mewujudkan perubahan sosial. Sebagai agen perubahan, idealisme mahasiswa menjadi nilai sejauh mana perubahan sosial tersebut berjalan dengan semestinya atau penuh dengan kepentingan. Gerakan mahasiswa ini pula menjadi penanda penting keberlangsungan demokrasi tetap berjalan .

         Harapannya gerakan mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa dapat membantu pemerintah dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan dan juga mengurangi kesenjangan pendidikan yang ada di Indonesia. Dan semangat gerakannya, dapat menginspirasi pemuda lainnya untuk bersama-sama berjuang (bukan hanya mahasiswa). Pemudalah yang harus menggerakan perubahan. Karena dari pemuda, lahirlah semangat yang menggebu-nggebu, semangat yang berapi-api, tenaga yang masih sangat kuat dan fresh, Ide-ide dan gagasan yang cemerlang dan tentunya mampu menjembatani semua umur untuk sama-sama bergerak membawa perubahan yang lebih baik. Klise memang, utopis mungkin, lantas apakah harus menyerah?. TIDAK!! Percayalah akan hari pembalasan.

Selamat Hari Pendidikan  :)



Share
Tweet
Pin
Share
No komentar


Dunia berubah
Buku tak lagi nyata
Guru tak lagi nyata
Tapi aku masih sama, anak desa

Ebook dimana-mana
Google jadi dewa
Manusia  tak sadar jadi budaknya
Tapi aku masih manusia, purba katanya

Kapital mengalahkan sosial
Mengajar menjadi perkara uang
Belajar pun jadi pasar
Tapi aku masih sama, belajar untuk kenyang

Globalisasi semakin kencang
Batasan nilai semakin hilang
Menuju kemajuan yang semakin remang
Tapi aku masih belajar, dan tertinggal


Karya: @yogantarawa


- Selamat Hari Pendidikan -


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar


Asal Usul

         Anteposterior sebenarnya merupakan gabungan istilah kedokteran Antero (depan) dan Posterior (belakang). Saya sendiri mengambil pada bagian depan dan belakang otak besar manusia, lebih tepatnya daerah Anterior lobus frontalis dan Posterior sulkus entralis (Wikipedia/Otak). Anterior lobus frontalis berhubungan dengan kemampuan berfikir, filosofinya di blog ini saya ingin berbagi pikiran (dealektika) saya mengenai dunia dan berbagi pengalaman. Posterior sulkus entralis berhubungan dengan perasaan yang dirasakan, filosofinya di blog ini saya ingin berbagi perasaan saya (emosi) pada pembaca melalui tulisan – tulisan saya.

Pengantar

  Template blog ini mungkin setiap 6 bulan sekali atau setahun sekali akan saya ubah agar lebih segar, tapi akan tetap minimalis agar mudah diakses dan dilihat. Tapi yang paling penting adalah tulisan. Akan saya usahakan untuk menulis tiap bulannya (semoga). Tulisan saya dulu monggo dibaca dulu, tapi maaf kalo banyak tulisan yang masih jelek dan enggak jelas ( sadar diri).  Sengaja saya tidak perbaiki untuk memberikan gambaran perubahan tulisan saya. Kalo mungkin, ingin sekali saya kembangkan ke website suatu hari nanti.
Fokus

        Tulisan dalam blog ini mungkin hanya fokus pada OPINI dan PUISI dibandingkan rubrik lain. Karena saya berada dalam lingkungan akademisi (sosiologi) akan lebih baik saya menulis opini untuk menggambarkan pendapat saya akan realitas masyarakat. Tapi lebih fokus lagi mungkin saya hanya akan menulis opini berkaitan atau bersudut pandang pendidikan dan pengembangan masyarakat. Puisi, karena saya suka menulis puisi (hehe). Puisi bagi saya mampu menggambarkan perasaan lebih dalam dan lebih sederhana (Padahal sangat rumit). Puisi yang saya ingin tulis biasanya tentang romantisme (bukan soal cinta saja).

Warna

  Tulisan saya berikutnya mungkin lebih santai agar mudah dibaca oleh segala macam orang. Tapi tetap akademis, agar opini yang terbentuk sesuai dengan kaidah – kaidah akademis dan juga bernafas sosiologi (sesuai bidang saya). Dan nantinya saya akan menjelaskan dari sudut pandang agama saya Islam, bukan bermaksud menyinggung SARA tapi justru saya sangat menjunjung tinggi pluralitas. Sepertinya agak susah ya, tapi itu tantangan bagi saya. 

Kesimpulan

  Saya hanyalah seorang pembelajar yang akan terus belajar. Tujuannya agar mampu menginspirasi, membantu, bermanfaat, berguna, intinya positif. Jika ada yang negatif mohon dikomunikasikan. Kritik dan saran sangat dibutuhkan dalam tulisan saya. Silahkan hubungi saya melalui email yoga.dewa02110@gmail untuk kritik dan saran tulisan saya di blog ini.

        Blog ini merupakan sarana bagi saya agar dapat berbagi pikiran dan perasaan saya terhadap dunia. Semoga bermanfaat, kurang lebihnya mohon dimaafkan. 


Salam Menulis
@Yogantarawa
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

About Me

Yoga Dewa

(Sociologist)

Focus on Community Development, Education, New Social Movement

Instagram: @Yogantarawa

Labels

  • CERPEN
  • MY ART
  • OPINI
  • Puisi
  • REKOMENDASI
  • TIPS AND TRICK

recent posts

Sponsor

Flag Counter

Blog Archive

  • ►  2023 (1)
    • ►  October (1)
  • ►  2020 (6)
    • ►  May (3)
    • ►  February (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2019 (22)
    • ►  December (1)
    • ►  September (6)
    • ►  August (4)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  March (3)
    • ►  February (5)
    • ►  January (1)
  • ►  2018 (4)
    • ►  December (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (1)
  • ▼  2017 (16)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (1)
    • ►  July (2)
    • ▼  May (5)
      • SEBUAH CERPIS (CERPEN PUISI): DE JAVU
      • Sebuah Cerpen: Aku Cinta Ikan
      • Semangat Gerakan Mahasiswa Mengajar Dalam Membantu...
      • Sebuah Puisi: Pendidikan Anak Tertinggal
      • Tentang Blog Ini: PENGENALAN
    • ►  February (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (27)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (9)
    • ►  May (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (5)
  • ►  2015 (8)
    • ►  December (7)
    • ►  October (1)
  • ►  2014 (11)
    • ►  August (2)
    • ►  July (4)
    • ►  June (5)

Created with by BeautyTemplates| Distributed By Gooyaabi Templates