Anteposterior

(n) Tempat Dimana Dapat Berbagi Pikiran Dan Perasaan

Judul                     : Mengajar Seperti Finlandia: 33 Strategi Sederhana untuk Kelas yang Menyenangkan
Penulis                 : Timothy D. Walker
Jumlah Halaman: 198 Lembar
Rangkuman        :
Buku ini merupakan cerita dari seorang guru kebangsaan Amerika yang menemukan rahasia pendidikan Finlandia yang pada penyelenggaraan PISA (Programme for International Student Assesment ) mendapatkan skor terbaik. Ketika Timothy sang guru yang diceritakan dalam buku ini mulai mengajar kelas 5 di Finlandia, dia mendapati banyak hal yang mengejutkannya. Ternyata pendidikan Amerika sangat berbeda jauh dengan Finlandia. Banyak hal yang dia pelajari saat mengajar di Finlandia. Tidak ingin pelajaran itu hanya dimiliki, dia mencoba memberikan apa yang dia pelajar pada dunia dan menunjukan pada dunia bagaimana pendidikan di Finlandia.
Kelebihan            :
Buku ini memiliki isi yang sangat berbobot terutama terkait dengan dunia pengajaran. Apa yang coba disampaikan penulis merupakan pembelajaran besar yang bisa digunakan sebagai referensi dalam dunia pendidikan. Penyampaian sang penulis sangat ringkas dalam memberikan strateginya sehingga menurut Saya buku ini akan sangat mudah dibaca.
Kekurangan        :
Karena Saya membaca dalam bentuk terjemahan, jadi Saya megalami sedikit kesulitan dalam memahami Buku ini secara lebih nyaman.
Pendapat Pribadi:
Buku ini sangat Saya rekomendasikan ke seluruh mahasiswa yang sedang belajar jadi guru atau sedang fokus dalam bidang pendidikan. Buku ini akan memberikan referensi yang sangat berbeda dalam mengajar. Saya rasa buku ini seperti menggambarkan sekolah Tomoe Gakuen dalam buku Toto-chan dan juga menggambarkan pendidikan yang diharapkan oleh Paulo Freire. Memang tidak sama persis, tapi beberapa nilai dan semangatnya hampir sama. Bahkan yang Saya salut adalah penerapan pendidikan yang digambarkan Paulo Freire dan Buku Toto-chan dilaksanakan dalam tataran negara.
Beberapa hal yang bisa Saya simpulkan dalam buku ini yaitu:
Pertama, Saya melihat adanya waktu belajar yang sangat jauh berbeda. Di beberapa negara berusaha menambahkan jam belajar untuk membuat siswanya lebih pintar. Berbeda dengan Finlandia, negara tersebut justru memiliki jam belajar yang cukup pendek dan waktu istirahat yang cukup lama. Hal tersebut sungguh di luar dugaan banyak orang.
Kedua, Beban bagi pelajar dan guru yang ringan dan santai dalam belajar maupun mengajar. Beberapa negara pasti memberikan banyak beban bagi muridnya, mulai dari PR sampai standar penilaian. Guru pun juga diberi beban sangat tinggi dalam mengajar. Hal tersebut justru tidak berlaku di Finlandia. Anehnya hal tersebut justru yang membuat pendidikan Finlandia menjadi yang terbaik.
Ketiga, Interaksi antara guru dan murid. Dalam buku ini dijelaskan banyak momen di sekolah seperti saat istirahat, guru dan murid berupaya membangun interaksi yang kuat. Hal tersebut ternyata mempengaruhi interaksi saat pelajaran dan tentu saja mempengaruhi kualitas belajar mereka di kelas ataupun diluar kelas.
Keempat, Kondisi Belajar. Kondisi belajar yang dilakukan oleh Finlandia justru pendidikan yang santai dan menyenangkan. Hal tersebut justru sangat berbeda dari negara lain. Tidak ada namanya kompetisi dan tekanan dalam belajar di Finlandia. Dari hal tersebut kemudian terbangunlah kreativitas, keterbukaan, kemampuan eksplorasi yang sangat tinggi dari murid. Hal tersebut yang kemudian juga meningkatkan efektivitas dalam penerimaan materi dari guru ke murid.
Kelimat, Paradigma. Saya pikir ini yang paling penting. Paradigma pendidikan menentukan banyak sekali solusi ataupun cara yang dilakukan dalam pendidikan. Jika kita lihat Finlandia, Negara ini termasuk negara yang tak memiliki banyak sekali penduduk dan aktivitas penduduk yang tidak terlalu kompetitif. Hal tersebut menjadikan suasana di Finlandia menjadi lebih tenang dan santai.
Dalam pendidikan Finlandia pun berupaya membuat setiap muridnya menikmati belajar. Dengan itu mereka lebih mudah dalam menerima materi yang diberikan. Pendidikan di Finlandia juga berupaya agar keluaran yang dihasilkan dari murid adalah kreativitas dan moral sebagai manusia. Jika Saya simpulkan mereka seperti melihat pendidikan sebagai alat untuk membuat mereka menjadi manusia yang seutuhnya. Manusia dalam arti mampu memanusiakan manusia yang lain, manusia yang mandiri dan manusia yang mampu menjalani kehidupannya sebagai manusia dengan baik.
Pendidikan di Finlandia ini sebenarnya menarik untuk dikaji dan dilihat sebagai alternatif pilihan yang menarik bagi pendidikan di Indonesia. Tentu Indonesia tidak harus mencontoh pendidikan yang sama seperti Finlandia, karena banyak hal yang berbeda antara Indonesia dan Finlandia. Tapi Saya kira Apa yang ingin disampai Timothy D. Walker dalam bukunya sangat menarik untuk didiskusikan sebagai solusi pendidikan di Indonesia.
Jika ada pertanyaan detail atau ada hal yang ingin didiskusikan bisa menghubungi Saya lewat DM di Instagram @yogantarawa.


Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Sumber: Koleksi Pribadi @Yogantarawa
Bukan karena ingin terlihat “edgy” Aku menamai tulisan ini. Tapi memang, bertumbuh adalah kata yang tepat, untuk menggambarkan “Aku” saat merantau di “Jogja”.
Kenapa Jogja dan kenapa harus merantau?
Sayangnya, Aku tak akan menjawab pertanyaan itu dalam tulisan ini. Karena, dalam tulisan ini hanya akan ada jawaban dari pertanyaan “Hal apa saja yang membuatmu tumbuh, di Jogja?”. Ada beberapa poin yang Saya ingin sampaikan. Semoga menjadi pembelajaran bagi banyak orang yang membacanya. Berikut adalah poin-poin apa yang Saya pelajar di Jogja.
1. Ketenangan
Berbeda dengan Surabaya, Jogja merupakan kota yang sangat tenang. Bukan hanya soal lalu lintasnya yang tidak terlalu padat, tapi juga masyarakatnya yang menurut Saya memiliki hidup yang tenang. Beberapa orang Jogja yang Saya amati, mereka seperti tidak punya beban hidup. Mereka tetap bekerja, tetap melakukan hobi mereka, tetap berkegiatan sosial dan tetap berusaha mengimbangkan banyak hal dalam hidup mereka. Tentu tidak semua orang seperti apa yang Saya gambarkan, tapi beberapa orang yang Saya temui seperti itu. Dan hal tersebut menjadikan pembelajaran besar bagi Saya.
Ketenenangan menjadi hal yang mewah yang sebenarnya harus dimiliki banyak orang. Ketenangan menciptakan kemampuan dalam mengolah rasa. Rasa yang Saya maksud adalah perasaan atau emosi yang selalu ada dalam kehdup manusia, seperti bahagia, marah sedih, iri dan yang lainnya. Ketenangan mampu membuat hidup menjadi lebih terkontrol atau terkendali.
2. Kesabaran
Kita pasti sadar bahwa setiap orang memiliki jalannya masing-masing dan setiap orang memiliki waktunya masing-masing. Terkadang banyak hal yang membuat kita tak sabar hanya karena kita melihat orang lain terlihat lebih bahagia karena apa yang sudah dia capai. Ketidaksabaran itu yang kemudian merusak jalan dan waktu kita sendiri.
Dengan segala ketenangan di Jogja, Saya memiliki waktu untuk berpikir bahwa apa yang Saya lakukan adalah jalan panjang dimana aku tidak akan pernah tahu akhirnya. Maka dari itu diperlukan kesabaran untuk mencapainya. Kesabaran itu dimulai dari cara kita mengerti akan situasi dan kondisi lingkung ataupun kita sendiri.
3. Keihklasan
Banyak hal yang tak tercapai membuat diri ini menjadi banyak keraguan. Sedangkan Saya sadar bahwa keraguan itu akan menjadi beban. Dibutuhkan keikhlasan dalam menerima kegagalan agar semua hal dapat dikerjakan dengan perasaan yang ringan dan kita akan menikmati setiap apa yang ingin kita lakukan. Keikhlasanlah yang akhirnya membuat kita semakin kuat.
4. Bersyukur
Keikhlasan tanpa rasa syukur ternyata akan menjadi lebih suit. Bersyukur adalah yang membuat hidup kita jadi lebih bermakna dan kita tahu bahwa apa yang dialami sekarang ini adalah yang perlu diapresiasi. Bersyukur membuatku menjadi mengapresiasi banyak hal terutama diri sendiri.
Banyak hal dalam diri yang tak pernah dihargai, sehingga lupa untuk mensyukuri. Bersyukur berarti menerima apa yang sudah diberi. Saya percaya bahwa Tuhan akan selalu memberikan yang terbaik selama mereka selalu mau menerima apa yang sudah diberi.
Di Jogja, meskipun ada beberapa hal besar yang tak mampu dicapai. Jika disyukuri, setidaknya ada banyak hal kecil yang kudapatkan dan mampu menggantikan hal besar tersebut.
5. Kualitas Diri
Mengenal diri membuat kita tahu kualitas diri. Dari kualitas diri kita akan tahu apa yang harus dilakukan. Dari hal tersebut kemudian kita bisa mengukur apa yang kita akan capai. Setelah itu, maka kita tahu apa yang sedang diperjuangkan dan tak akan pernah menyerah dengan apa yang diperjuangkan.
Selama di Jogja banyak hal yang Aku baru terima tentang diri, terutama soal kekurangan. Banyak hal yang Aku sadari ternyata sebuah kelebihan. Hal tersebut banyak ku tahu dari banyaknya perenungan dan bertemu banyak orang di Jogja.
6. Kemandirian
Hidup sendiri di Jogja telah mengajarkanku banyak hal tentang kemandirian, terutama soal finansial. Ternyata hidup ini sekeras itu memang hehe. Banyak hal harus dibayar, banyak yang harus diatasi, banyak yang harus dihadapi, banyak pilihan sulit, banyak tantangan, banyak hal yang membuatku belajar bahwa Saya harus bisa mengatasi ini sendiri. Kemandirian membuatku menjadi manusia yang seutuhnya karena pada akhirnya hanya kita yang bisa menolong diri kita sendiri.
7. Kedewasaan
Di umur yang tak lagi muda, sepertinya menjadi dewasa sudah harus menjadi keharusan. Tapi memang menjadi dewasa, bagi Saya bukan perkara mudah. Menjadi dewasa menurut Saya menjadi seutuhnya manusia yang mandiri yang mengerti tentang diri dan banyak hal di dunia ini secara bijak.   Untungnya, banyak kejadian di Jogja yang memaksaku untuk menjadi lebih dewasa akan banyak hal. Setidaknya dari Jogja, Saya sudah mengawali diri untuk menuju ke kedewasaan yang utuh.
Itulah 7 poin yang bisa Saya sampaikan secara singkat, banyak hal detail yang belum diceritakan. Ketujuh poin tersebut juga bukan berarti Saya sudah ahli di banyak hal yang sudah Saya pelajar di Jogja. Tapi, 7 poin tersebut telah menjadi awalan bagi Saya untuk menyempurnakan apa yang sudah Saya pelajari di Jogja. Terima kasih untuk Jogja yang telah memberi ruang dan menjadi saksi bahwa diri ini sedang bertumbuh.


Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar


Siapa nih yang suka dilarang naik gunung padahal sudah besar? Padahal cowok? Iya itu Saya. Ibu memang tidak pernah mengizinkan naik gunung karena gambaran Ibu tentang naik gunung itu ya memang berbahaya. Selama kuliah belum pernah naik gunung meskipun sering diajak. Pengen sih, tapi ya gimana?
Saat di Jogja tiba-tiba temen ngajak buat naik gunung. Awalnya ku bilang Aku nggk bisa. Tapi setelah tawarannya adalah gunung Prau, dan hasil ku cari tahu di google juga termasuk gunung yang cukup baik untuk pemuli. Diriku mulau berkompromi, sayang juga jika kesempatan ini tidak diambil pikirku. Langsung saja aku mengiyakan ajakan itu. Soal Pamit, Aku berinisiatif izin setelah pulang ke Surabaya. Saya sadar apa yang Saya lakukan resikonya sangat besar. Namun pikirku, Sekali saja. Namanya juga pikiran anak muda ya begini. Tapi jika tidak begini, maka mungkin aku tak akan pernah naik gunung. Sayang pikirku jika menyia-nyiakan keindahan yang diberi Tuhan.
Setelah persiapan kami pun berangkat. Bersyukur ternyata mereka sudah pengalaman semua naik gunung dan juga punya banyak alat buat mendaki. Saya hanya bantu tenaga, semua mereka yang mengurus. Biaya pun menjadi ringan karena tak perlu sewa banyak.
Perjalanan kami dimulai dari tengah malam. Saat mendaki sebenarnya biasa saja, mungkin karena bareng temen jadi tidak terasa. Tapi sebenarnya kami cukup kuwalahan karena ada1 tim teman baru yang kami baru kenal saat di jalan menuju Dieng dari Jogja. Salah satu teman mereka seperti tidak kuat dan susah nafas. Teman kami pun sama, tapi dia lebih kuat. Kami mendaki dengan lambat. Sebelum puncak bahkan kami pun terpisah. Beberapa teman kami menunggu teman kami yang kelelahan, beberapa ada yang membantu teman dari rombongan baru (teman baru tadi) yang kelelahan dan kesusahan jalan lagi. Beberapa sudah mencapai puncak untuk mendirikan tenda.
Sampai sini ada yang ingin aku bagi tentang apa yang bisa pelajari dari pendakian pertama. Pertama, benar-benar harus tahu kondisi tim. Jika memang ada yang memang kesusahan saat mendaki sebaiknya sebelum mendaki diajak olaharaga bersama dan jika sudah waktunya mendaki harus tetap disemangatin. Kedua, jangan sampai pisah. Meskipun tujuan awalnya tak sampai. Misal saja tujuan awalnya pengen liat sun rise.  Tapi jika ada yang kesusahan mendaki, memang harus dibantu dan bersama-sama harus sampai puncak bareng. Jika tidak bisa jangan dipaksakan. Jika memang harus lambat dan tidak bisa mendapatkan sun rise tidak masalah. Hal paling penting adalah kebersamaan dan keselamatan bersama.
Sumber: Pribadi
Bersyukur bisa sampai puncak dengan selamat, yang paling penting tidak ketinggalan sun rise. Setelah asik berfoto kami pun melanjutkan kegiatan dengan masak-masak dan makan-makan. Apapun jika dilakukan bersama ya akan tetap membahagiakan. Masak enak ataupun tidak enak itu tidak penting, yang penting kebersamaan eaaaa.
Sumber: Pribadi
Akhirnya kamu turun dengan selamat dan bersama-sama. Sangat melelahkan ketika turun. Perjalanan pulang pun terasa lambat dan melelahkan. Tapi dalam hati membahagiakan. Ban sempet bocor ketika menunda sholat Magrib. Pelajaran yang bisa dipetik adalah jangan tunda sholat Magrib.
Sumber: Pribadi
Sekian dan terimakasih. Semoga bermanfaat. Itulah pengalaman pertamaku naik gunung. Semoga menginspirasi yang lain untuk mencoba mendaki gunung. Bukan yang soal gk izin ya wkwk, itu tetap tidak boleh.  Hal paling penting menurutku perbaiki niat sih, kalo bisa jangan niatin diri naik gunung biar keliatan “Edgy” atau untuk Pansos. Naik gunung menurutku lebih dari itu. Ada keindahan yang wajib dilihat dan disyukuri.
Selamat berlibur.
Jika ada pertanyaan yang lebih detail bisa langsung DM di Instagram Saya di @Yogantarawa.
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar

Sebagai kota pelajar yang memiliki banyak sekali perguruan tinggi di dalamnya, Jogja memiliki banyak sekali mahasiswa yang sedang menuntut ilmu. Kebanyakan dari mereka, berupaya mengisi kegiatan dengan bergabung di kegiatan sosial. Berdasarkan informasi yang Saya dapatkan, kota Jogja memiliki banyak sekali komunitas sosial. Bahkan, bukan hanya banyak tapi juga mereka memiliki kesadaran kolektif untuk berkoordinasi dan juga berkolaborasi antar sesama komunitas atau organisasi sosial. Banyak sekali persatuan komunitas sosial yang ada di Jogja, salah satunya adalah forum peduli Jogja.
Pada waktu itu Saya sempat diundang untuk menghadiri acara mereka tentang diskusi kerelawanan. Dalam diskusi tersebut dibahas alasan mengapa relawan bisa masuk dan keluar dari organisasi sosial. Permasalahan kerelawanan ini memang menjadi masalah besar dari organisasi sosial. Maka dari itu, jika hal tersebut didiskusikan bersama, harapannya akan tumbuh pengetahuan tentang bagaimana mengelola kerelawanan yang ada di komunitas atau organisasi sosial. Saya pikir diskusi dan forumnya sangat penting dan bermanfaat bagi banyak komunitas di Jogja. Saya juga berpikir jika hal tersebut dapat digunakan contoh bagi kota lain. Meskipun, yang Saya tahu di Surabaya pun sebenarnya juga ada. Namun, sepertinya untuk keaktifannya masih tidak terlihat lagi.
Selain kegiatan sosial, Saya sebenarnya tertarik untuk membahas kegiatan sosial di bidang pendidikan. Yogyakarta sebagai kota pendidikan harusnya memiliki kegiatan sosial di bidang pendidikan yang lebih kuat secara jaringan ataupun komunitasnya itu sendiri.
Di Jogja, Ada dua komunitas yang Saya ikuti. Pertama, KBSI (Komunitas Belajar Sejahterakan Indonesia). Kedua, (KIY) Kelas Inspirasi Yogyakarta. Kedua organisasi tersebut bergerak di bidang pendidikan dengan kegiatan yang berbeda. Jika KBSI berkaitan dengan bantuan pendidikan berupaya pengajaran materi akademis dan non akademis di daerah pinggiran Jogja, sedangkan KIY berkaitan dengan upaya menginspirasi anak-anak SD di Jogja tentang Cita-cita. Seperti banyak organisasi sosial lainnya, masalah keduanya sebenarnya sama yaitu di keaktifan anggota atau berkaitan dengan kerelawanan. Tentu, keduanya memiliki tingkatan masalah yang berbeda. Namun, intinya sebenarnya sama yaitu persoalan sumber daya manusia.
Persoalan jaringan kolaborasi antar komunitas sosial di bidang pendidikan kota Jogja cukup baik karena ada forum bersama terkait dengan pendidikan. Forum tersebut dinaungi oleh komunitas Semua Murid Semua Guru (SMSG) Jogja. Forum tersebut berkegiatan setahun sekali saat hari pendidikan nasional. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh kerja sama dari banyak komunitas sosial di bidang pendidikan kota Jogja. Kegiatan tersebut juga untuk tahun ini bekerjasama dengan dinas pendidikan provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hal tersebut menurut Saya cukup baik karena ada kerja sama dan kolaborasi antar komunitas dan juga ada kerja sama dengan pemerintah. Ini mencerminkan bagaimana good governance sudah tercipta di pendidikan kota Jogja. Saya pikir ini hal baik yang perlu diteruskan dan juga diperbaiki lagi kedepannya karena Saya melihat juga sebenarnya masih ada beberapa masalah yang perlu diperbaiki bersama.
Dengan suasana yang begitu tenang di Jogja, membuat atmosfer untuk berkegiatan di sana menjadi sangat menyenangkan. Sebuah pembelajaran besar bagi Saya terkait dengan dunia kerelawanan dan juga pendidikan di kota Jogja. Harapan dari cerita ini sebenarnya untuk memberikan gambaran tentang bagaimana kegiatan sosial di sana, terutama di bidang pendidikan. Sekian dan Semoga bermanfaat.
Jika ada pertanyaan detail yang ingin disampaikan, bisa menghubungi Saya melalui DM Instagram @yogantarawa.









Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Jawa tengah ternyata memiliki banyak kota yang indah, salah satunya Karanganyar. Di Karanganyar terdapat banyak sekali wisata alam yang menarik untuk dikunjungi.  Awal Agustus kemarin Saya dan teman-teman ingin mengisi liburan di Karanganyar tapi dalam waktu sehari. Karena jarak tempuh yang cukup jauh dari Jogja, kami berupaya mencari tempat wisata yang tidak hanya satu. Setelah melakukan pencarian di google ada 3 tempat yang menarik untuk dikunjungi. Malam sebelum berangkat kami berdiskusi tentang tempatnya dimana dan rundownnya bagaimana. Setelah sudah pasti kami pun berangkat.
1. Air Terjun Jumog 
Kunjungan pertama kami yaitu Air Terjun Jumog. Sebenarnya ada lagi yang lebih jauh yaitu air terjun Grojogan Sewu. Tapi sepertinya akan memakan waktu yang lama jadi kami memutuskan untuk ke Iar Terjun Jumog. Air Terjun ini sangat bagus karena banyak fasilitas seperti kolam renang untuk anak-anak, warung, toilet, mushola. Air Terjunnya juga cukup besar. Banyak spot foto yang bagus disana jika ingin berfoto. Jika hanya ingin sekedar menikmati air di Air Terjun Jumog pun juga bisa. Sebenarnya masih ada Air Terjun Parang Ijo dan juga Candi Sukuh di sekitaran Air Terjun Jumog. Jika kalian berminat, mungkin bisa sekalian dicoba.
2. Kebun Teh Kemuning
Kunjungan kedua yaitu kebun Teh Kemuning. Sebenarnya Kebun Teh Kemuning bukanlah tempat wisata karena memang hanya ada pemandangan kebun teh. Maka dari itu tidak ada tempat parkir. Kemarin kami titipkan ke warkop di sekitaran kebun. Banyak orang pun mau melakukan hal yang sama. Sebenarnya juga ada beberapa wisata lain yang masih mengambil pemandangan kebun teh, hanya saja kami kurang cocok dengan spot fotonya. Kami ingin spot foto yang benar kebun teh yang alami. Setelah selesai menikmati dan berfoto kami pun beristirahat sebentar di warung kopi dekat kebun teh.
3. Candi Cetho
Kunjungan terakhir sebenarnya menjadi tujuan kami berlibur di Karanganyar, yaitu ingin menikmati pemandangan candi cetho bersama senja. Saat memasuki candi kami diharuskan memakai semacam kain kotak putih seperti kain Bali. Tenang saja, kain tersebut sudah disediakan oleh pihak candi.
Pemandangan senja sekaligus pemandangan kota Karanganyar dari ketinggian memang luar biasa. Setelah Candi Ijo di Jogja, sepertinya Candi Cetho juga memiliki Senja terbaik. Sungguh sangat memuaskan menjadikan Candi Cetho sebagai destinasi terakhir.
Malamnya kami makan di Solo dan pulang larut malam. Karanganyar memang kota kecil, tapi potensi wisatanya sangat besar. Teruntuk Candi Cetho saat Senja, sangat direkomendasikan. Sekian dan terimakasih. Semoga bermanfaat dan selamat liburan!!.
Jika ada pertanyaan detail, bisa DM Saya di Instragram @yogantarawa
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Jika kalian suka dengan wisata sejarah atau wisata edukasi ada beberapa tempat yang bisa Saya sarankan untuk kalian. Saya akan bagi menjadi tiga bagian yaitu Sejarah Jogja, Sejarah Merapi dan Sejarah Candi. Sebenarnya masih banyak hal yang bisa dipelajari dari kota Jogja, Namun yang bisa Saya sarankan hanyalah tempat yang pernah Saya kunjungi saja. Selebihnya kalian mungkin bisa mencari sendiri sesuai apa yang ingin kalian tahu di Jogja. Berikut adalah wisata sejarah atau wisata edukasi yang bisa kalian kunjungi di Jogja.
1. Sejarah Jogja
a. Keraton Jogja
Jika kalian ingin tahu tentang sejarah tentang jogja, kerajaan, kota, raja Jogja kalian bisa mengunjungi Keraton dan meminta ditemani guide disana. Kalian akan dijelaskan mengenai secara lengkap terkait sejarah Jogja.
Sumber: Google
b. Ulen Sentalu
Setelah keraton maka kalian wajib ke Ulen Sentalu untuk penjelasan yang lebih detail dan luas terkait dengan Jogja dan juga Jawa secara keseluruhan. Museum ini memiliki HTM yang cukup tinggi yaitu sekitar 40.000, meski begitu kalian tidak akan rugi jika sudah masuk di Ulen Sentalu. Kalian akan dijelaskan oleh pemandu wisatanya secara detail dan kalian bisa tanya banyak hal disana. Di pertengahan tur, kalian akan diberi minuman tradisional khas Jogja. Pokoknya jika kalian sudah sampai disini, kalian akan mendapatkan banyak hal terutama ilmu pengetahuan tentang sejarah Jogja.
Sumber: Pribadi
c. Taman Sari
Taman Sari merupakan tempat liburan anggota kerajaan pada jaman dahulu. Tempat ini akan menjadi pelengkap dari cerita-cerita sejarah tentang keraton Jogja. Hal yang akan dijelaskan oleh pemandu wisata disini lebih kepada makna dan fungsi bangunan dan bagaimana kondisi geografis jaman dahulu. Jasa pemandu wisata disini dibayar seikhlasnya jadi jangan takut kemahalan dan tidak mau menyewa tour guidenya ya.
Sumber: Google
Sumber: Google
d. Vredeburg
Jika benteng Vredeburg yang ada di Solo tidak dibuka untuk umum. Di Jogja, benteng ini dibuka untuk umum dan terdapat diorama tentang sejarah Indonesia. Benteng ini juga memiliki tiket masuk yang cukup murah yaitu sekitar 5000.
Sumber: Google
2. Sejarah Merapi
a. Museum Merapi
Dalam museum ini dijelaskan mengenai sejarah meletusnya gunung merapi, penjelasan tentang berbagai gunung merapi yang ada di Indonesia, kondisi geografis Indonesia dan juga bagaimana bencana alam bisa terjadi. Jadi museum ini bukan hanya tentang gunung merapi tapi juga tentang bencana alam secara luas. Dalam museum ini juga ditunjukan replika dampak dari meletusnya gunung berapi. Pemutaran film yang ada di museum ini juga menambah daya tarik museum ini. Dalam film tersebut dijelaskan tentang potensi, sejarah dan dampak gunung merapi.
Sumber: Pribadi
b. Museum  Sisa Hartaku
Museum ini merupakan museum tentang hasil peninggalan asli dari korban gunung merapi dan banyak benda yang menggambarkan ganasnya gunung merapi. Museum ini sangat sepi dikunjungi karena tempatnya yang sepertinya agak terpencil. Tidak ada tiket masuk di museum ini.
Sumber: Pribadi
c. Bunker Kaliadem
Bunker ini sebenarnya memiliki banyak sekali sejarah yang berkaitan dengan Gunung Merapi. Cerita yang cukup menyedihkan adalah saat pemandu menjelaskan bahwa ada dua aktivis saat gunung Merapi meletus yang masuk ke Bunker tapi mereka tidak selamat karena bunker tertimbun pasir sangat dalam.
Selain wisata sejarah, bunker ini juga banyak dimanfaatkan pengunjung untuk foto alam. Dibelakang bunker terdapat pemandangan Gunung Merapi yang megah.
Sumber: Pribadi
3. Sejarah Candi
a. Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko
Candi Prambanan sebenarnya terletak sangat jauh dari kota, namun jika kalian ingin ke Candi ini dengan murah kalian bisa naik Bus Trans Jogja dengan hanya membayar 3000 rupiah. Tiket masuk candi prambanan sekitar 50.000 jika tidak naik lagi harganya. Meski begitu keindahan candi ini benar-benar tidak akan membuat kalian rugi. Jika kalian mempunyai uang lebih kalian bisa sewa tour karena mungkin juga bayar. Kalian juga bisa beli tiket ke Candi Ratu Boko yang jaraknya tak jauh dari candi Prambanan.
Sumber: Pribadi
b. Candi Ijo
Candi Ijo merupakan candi yang paling favorit menurut Saya karena suasana di candi Ijo begitu damai dan sejuk. Saya sarankan kalian menikmati candi Ijo saat Senja, Saya jamin kalian tidak akan rugi disana. Senja di Candi Ijo adalah senja terbaik yang ada di Jogja. Candi Ijo merupakan candi yang letaknya paling tinggi di Jogja. Ketika berada disana kalian bisa melihat pemandangan kota Jogja dengan sangat jelas, begitu juga dengan senja. Saya tidak tahu banyak tentang seajrahnya karena Saya tidak menyewa pemandu. Hal yang Saya tau adalah kenapa dinamakan candi Ijo adalah karena terletak di bukit yang berwana gumuk ijo (CMIIW).
Sumber: Pribadi
Sumber: Pribadi
Jika kalian melakukan wisata sejarah, alangkah baiknya jika berani membayar mahal untuk pemandu tur museumnya. Biar dapet ilmunya, dengan begitu kalian tidak akan rugi berwisata di tempat bersejarah. Selamat belajar sambil liburan!
Jika ada pertanyaan bisa DM saya di Instagram ya @yogantarawa



Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

About Me

Yoga Dewa

(Sociologist)

Focus on Community Development, Education, New Social Movement

Instagram: @Yogantarawa

Labels

  • CERPEN
  • MY ART
  • OPINI
  • Puisi
  • REKOMENDASI
  • TIPS AND TRICK

recent posts

Sponsor

Flag Counter

Blog Archive

  • ►  2023 (1)
    • ►  October (1)
  • ►  2020 (6)
    • ►  May (3)
    • ►  February (1)
    • ►  January (2)
  • ▼  2019 (22)
    • ►  December (1)
    • ▼  September (6)
      • REKOMENDASI BUKU: MENGAJAR SEPERTI FINLANDIA
      • Bertumbuh di Jogja
      • Pengalaman Pertama Naik Gunung Prau
      • Organisasi Sosial-Pendidikan di Yogyakarta
      • 3 Wisata dalam Sehari di Karanganyar Jawa Tengah
      • Wisata Edukasi Sejarah di Jogja
    • ►  August (4)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  March (3)
    • ►  February (5)
    • ►  January (1)
  • ►  2018 (4)
    • ►  December (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2017 (16)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (1)
    • ►  July (2)
    • ►  May (5)
    • ►  February (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (27)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (9)
    • ►  May (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (5)
  • ►  2015 (8)
    • ►  December (7)
    • ►  October (1)
  • ►  2014 (11)
    • ►  August (2)
    • ►  July (4)
    • ►  June (5)

Created with by BeautyTemplates| Distributed By Gooyaabi Templates