Bertumbuh di Jogja

by - 20:50

Sumber: Koleksi Pribadi @Yogantarawa
Bukan karena ingin terlihat “edgy” Aku menamai tulisan ini. Tapi memang, bertumbuh adalah kata yang tepat, untuk menggambarkan “Aku” saat merantau di “Jogja”.
Kenapa Jogja dan kenapa harus merantau?
Sayangnya, Aku tak akan menjawab pertanyaan itu dalam tulisan ini. Karena, dalam tulisan ini hanya akan ada jawaban dari pertanyaan “Hal apa saja yang membuatmu tumbuh, di Jogja?”. Ada beberapa poin yang Saya ingin sampaikan. Semoga menjadi pembelajaran bagi banyak orang yang membacanya. Berikut adalah poin-poin apa yang Saya pelajar di Jogja.
1. Ketenangan
Berbeda dengan Surabaya, Jogja merupakan kota yang sangat tenang. Bukan hanya soal lalu lintasnya yang tidak terlalu padat, tapi juga masyarakatnya yang menurut Saya memiliki hidup yang tenang. Beberapa orang Jogja yang Saya amati, mereka seperti tidak punya beban hidup. Mereka tetap bekerja, tetap melakukan hobi mereka, tetap berkegiatan sosial dan tetap berusaha mengimbangkan banyak hal dalam hidup mereka. Tentu tidak semua orang seperti apa yang Saya gambarkan, tapi beberapa orang yang Saya temui seperti itu. Dan hal tersebut menjadikan pembelajaran besar bagi Saya.
Ketenenangan menjadi hal yang mewah yang sebenarnya harus dimiliki banyak orang. Ketenangan menciptakan kemampuan dalam mengolah rasa. Rasa yang Saya maksud adalah perasaan atau emosi yang selalu ada dalam kehdup manusia, seperti bahagia, marah sedih, iri dan yang lainnya. Ketenangan mampu membuat hidup menjadi lebih terkontrol atau terkendali.
2. Kesabaran
Kita pasti sadar bahwa setiap orang memiliki jalannya masing-masing dan setiap orang memiliki waktunya masing-masing. Terkadang banyak hal yang membuat kita tak sabar hanya karena kita melihat orang lain terlihat lebih bahagia karena apa yang sudah dia capai. Ketidaksabaran itu yang kemudian merusak jalan dan waktu kita sendiri.
Dengan segala ketenangan di Jogja, Saya memiliki waktu untuk berpikir bahwa apa yang Saya lakukan adalah jalan panjang dimana aku tidak akan pernah tahu akhirnya. Maka dari itu diperlukan kesabaran untuk mencapainya. Kesabaran itu dimulai dari cara kita mengerti akan situasi dan kondisi lingkung ataupun kita sendiri.
3. Keihklasan
Banyak hal yang tak tercapai membuat diri ini menjadi banyak keraguan. Sedangkan Saya sadar bahwa keraguan itu akan menjadi beban. Dibutuhkan keikhlasan dalam menerima kegagalan agar semua hal dapat dikerjakan dengan perasaan yang ringan dan kita akan menikmati setiap apa yang ingin kita lakukan. Keikhlasanlah yang akhirnya membuat kita semakin kuat.
4. Bersyukur
Keikhlasan tanpa rasa syukur ternyata akan menjadi lebih suit. Bersyukur adalah yang membuat hidup kita jadi lebih bermakna dan kita tahu bahwa apa yang dialami sekarang ini adalah yang perlu diapresiasi. Bersyukur membuatku menjadi mengapresiasi banyak hal terutama diri sendiri.
Banyak hal dalam diri yang tak pernah dihargai, sehingga lupa untuk mensyukuri. Bersyukur berarti menerima apa yang sudah diberi. Saya percaya bahwa Tuhan akan selalu memberikan yang terbaik selama mereka selalu mau menerima apa yang sudah diberi.
Di Jogja, meskipun ada beberapa hal besar yang tak mampu dicapai. Jika disyukuri, setidaknya ada banyak hal kecil yang kudapatkan dan mampu menggantikan hal besar tersebut.
5. Kualitas Diri
Mengenal diri membuat kita tahu kualitas diri. Dari kualitas diri kita akan tahu apa yang harus dilakukan. Dari hal tersebut kemudian kita bisa mengukur apa yang kita akan capai. Setelah itu, maka kita tahu apa yang sedang diperjuangkan dan tak akan pernah menyerah dengan apa yang diperjuangkan.
Selama di Jogja banyak hal yang Aku baru terima tentang diri, terutama soal kekurangan. Banyak hal yang Aku sadari ternyata sebuah kelebihan. Hal tersebut banyak ku tahu dari banyaknya perenungan dan bertemu banyak orang di Jogja.
6. Kemandirian
Hidup sendiri di Jogja telah mengajarkanku banyak hal tentang kemandirian, terutama soal finansial. Ternyata hidup ini sekeras itu memang hehe. Banyak hal harus dibayar, banyak yang harus diatasi, banyak yang harus dihadapi, banyak pilihan sulit, banyak tantangan, banyak hal yang membuatku belajar bahwa Saya harus bisa mengatasi ini sendiri. Kemandirian membuatku menjadi manusia yang seutuhnya karena pada akhirnya hanya kita yang bisa menolong diri kita sendiri.
7. Kedewasaan
Di umur yang tak lagi muda, sepertinya menjadi dewasa sudah harus menjadi keharusan. Tapi memang menjadi dewasa, bagi Saya bukan perkara mudah. Menjadi dewasa menurut Saya menjadi seutuhnya manusia yang mandiri yang mengerti tentang diri dan banyak hal di dunia ini secara bijak.   Untungnya, banyak kejadian di Jogja yang memaksaku untuk menjadi lebih dewasa akan banyak hal. Setidaknya dari Jogja, Saya sudah mengawali diri untuk menuju ke kedewasaan yang utuh.
Itulah 7 poin yang bisa Saya sampaikan secara singkat, banyak hal detail yang belum diceritakan. Ketujuh poin tersebut juga bukan berarti Saya sudah ahli di banyak hal yang sudah Saya pelajar di Jogja. Tapi, 7 poin tersebut telah menjadi awalan bagi Saya untuk menyempurnakan apa yang sudah Saya pelajari di Jogja. Terima kasih untuk Jogja yang telah memberi ruang dan menjadi saksi bahwa diri ini sedang bertumbuh.


You May Also Like

1 komentar

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    ReplyDelete