SEBUAH OPINI: SURUTNYA ESENSI ORGANISASI MAHASISWA

by - 07:08


SURUTNYA ESENSI ORGANISASI MAHASISWA

Jika boleh sedikit subjektif, organisasi sekarang ini semakin redup esensinya. Organsisasi seolah hanya tempat mencari keuntungan diri apalagi terkadang bersifat individualis. Contohnya saja hanya ingin mencari sertifikat agar nanti waktu kerja dapat memunculkannya dalam CV. Atau lebih parah lagi hanya ingin mengisi waktu luang dan selebihnya pamer di sosmed.

Tak menjadi masalah semua alasan tersebut secara personal, tapi secara sosial itu bermasalah. masalahnya adalah ketika individu tersebut dapat mempengaruhi kinerja individu atau kelompok. Sama halnya sebuah mesin  mobil lamborgini, jika salah satu bagian dari mesin itu bukan bagian dari mesin tersebut maka akan sulit bagi mesin untuk bergerak bebas.

Esensi organsisasi menjadi sangat penting karena di dalamnya seharusnya banyak sekali pembelajaran softskill yang didapat. Misalnya saja, masalah ketepatan waktu, cara berkomunikasi dengan orang, kedisplinan, cara mengkoordinasi sesuatu dan lain – lain. Dewasa ini, saya rasakan itu semua hilang. Banyak dari mahasiswa yang ikut organsisasi tak memiliki softskill tersebut. Entah karena komitmen yang terlalu individualis. Atau mungkin ambisi, semangat, hasrat yang membuat esensi tersebut telah hilang. Atau mungkin juga dampak globalisasi? Dengan segala pengaruh budaya, sosial, teknologi dan lain – lain.

Fenomena banyaknya mahasiswa yang memiliki banyak organisasi juga sebuah hal yang menarik. Mereka begitu super kuatnya membagi pikiran, tenaga dan hati mereka untuk banyak sekali organsisasi. Positifnya, hal demikian dapat memberikan banyak pengalaman atau ilmu sehingga dapat dibuat pembelajaran di setiap organisasi yang ia sedang pegang. Negatifnya, kembali ke topik pembahasan kali ini adalah kehilangan esensi dari aktivitas berorganisasi. Panjang sebetulnya jika harus membahas mengenai hilangnya esensi berorganisasi.

Intinya adalah hilangnya esensi ini jangan sampai diacuhkan. Masyarakat dewasa ini lebih banyak melakukan tindakan rasional yang memiliki nilai, tapi apakah sebagai mahkluk sosial nilai itu hanya berorientasi ke arah individualis?. Tentu saja tidak, berorganisasi bukan semata hanya mengembangkan diri tapi juga mengembangkan organisasi , seluruh anggota dan lingkungan sekitar. Menjadi anggota organisasi akan sangat rugi jika tak mempelajari itu semua. Esensi ini jangan sampai termakan oleh prestige apalagi dengan perkembangan zaman.

Penulis: Oktavimega Yoga Guntaradewa
Instagram: @Yogantarawa







You May Also Like

0 komentar